Breaking News

Tuesday, September 2, 2014

Aku dan Sam

Cerita ini berlaku kira-kira 8 tahun yang lalu ketika aku dikampung kakekku yang berada di selatan Semenanjung. Ketika itu aku sedang menghabiskan liburan semesteran dan pulang ke kampung kakekku setelah musim durian.
Sam adalah anak saudara tetangga kakekku. Umur Sam pada waktu itu kalau tak salah sekitar 23 tahun dan masih menganggur. Selama aku pulang berlibur aku sering melihat Abang Sam berada disekitar rumah kakekku. Biasanya dia menolong kakekku memotong semak-semak ataupun memungut dan mengangkut durian yang ada di dusun kakek.

Sesekali Abang Sam memperhatikanku dari jauh atau  menegurku bila kami bertemu. Orangnya tampan tinggi dan berbadan tegap. Kadang-kadang aku merasa seperti ‘jatuh cinta’  dengan Abang Sam ini maklum orangnya rupawan. Aku rasa semacam ada ‘crush’ (kata orang putih) pada Abang Sam ini. Begitu juga dengan Abang Sam.

Suatu hari, seperti biasa aku pergi kekebun durian kakek di pagi hari untuk mencari durian yang jatuh dari pohonnya dan meletakkannya didalam pondok durian. Kebetulan saat itu aku sendirian saja sebab kakek terpaksa pergi kepasar karena ada urusan lain dan disaat bersamaam Abang Sam pun berada dikebun pamannya yang tidak jauh dari kebun kakek

Kebetulan pula pamannya juga tidak ada ketika itu, sementara aku sedang asik beristirahat sambil duduk di dalam pondok tiba- tiba saja Abang Sam muncul di depan pintu. Aku yang sedang berbaring diatas lantai pondok ketika itu terkejut  lalu cepat-cepat bangun sambil membetulkan pakaianku.

 Abang Sam tersenyum saja dan menyapa aku “hai, capek sekali ya?”
 Aku pun menjawab “iya Bang, abang juga mau istirahat ”
Abang Sam terus saja memandangi tubuhku sambil matanya memerhatikan buah dada ku.
Aku punbertanya “kenapa bang ?” Malu juga aku dipandangi begitu oleh Abang Sam.
Perasaan takut dan berdebar-debar itu bermain dihati ku.
 “ohh… tak ada apa-apa” kata Abang Sam seolah-olah terasa malu. Tiba-tiba tangan Abang Sam meraba kaki kiri ku sambil mengusap lembut dan aku pun menarik kaki ku sebab merasa geli sambil tersenyum malu

“bang Sam…?” sapa ku. Aku dapat rasakan nafas Abang Sam ketika itu bagaikan kencang hebat.
 “maafkan Abang, lin” katanya sambil memegang tangan ku lagi. Aku cuma menundukkan muka
“Mari kita pulang Bang” sambil melepaskan pegangan tanganku dari Abang Sam.
“Tunggu dulu lin… ada yang mau Abang omongkan” katanya. Sebenarnya hatiku ingin sekali berdampingan dengan Abang Sam saat ini.
“Bicara apa Bang?” tanya ku. Abang Sam pun memegang tanganku lagi dan mendekatkan muka nya kearahku lalu mencium bibirku. Aku bagai terbuai dalam dan mimpi membiarkan saja Abang Sam menciumku.

Tangan Abang Sam mulai merayap-rayap kearah dadaku. Nafasku mulai kencang karena inilah pertama kalinya aku dicium oleh lelaki. Lidah Abang Sam bermain-main dengan lidahku sambil tangannya merayap-rayap dibelakang tubuhku mencari pengait bra yang kukenakan.
Dadaku mulai berdebar-debar dan Abang Sam mulai menjilati pipi dan leherku sambil sesekali dihisap dan digigitnya leherku dengan lembut. Aku menahan geli dengan tersenyum dan mengeliat bersamaan. Senang sekali aku diperlakukan Abang Sam seperti itu. Sesekali aku mendesah “oohhhhh”.

Abang Sam terus saja menjilati leherku hingga sampai kedadaku. Saat pengait braku sudah terlepas Abang Sam membaringkanku dilantai dan terus menjilat putingku yang sudah mengeras serta berwarna merah jambu. Aku seperti melayang diawang-awang  diperlakukan seperti itu. Nafsu ku kian memuncak saat Abang Sam terus menjilatiku hingga sampai kepusat ku.

Tangan ku memegang tangan Abang Sam erat-erat sambil nafasku berhembus dengan kencang. Abang Sam menarik celana panjangku kebawah sambil mengecup bibirku lagi. Akupun mendesah “aahh”.
Tiba-tiba tangan Abang Sam menarik celana dalam ku pula. Pada mulanya aku coba menghalangi sambil memegangi tangan Abang Sam namun Abang Sam terus mencium bibirku sementara tangan satunya meremas-remas buah dadaku, hal ini menjadikanku pasrah.













 Tanpa kusadari tahu-tahu Abang Sam sudah  melepaskan celana dalam ku lalu tangannya turun kebawah memegang memekku yang sudah membengkak dan basah itu. Belum sempat aku  menghalangi tangan Abang Sam sudah mengusap-usap memekku yang menimbulkan nikmat tiada terkira sambil jarinya bermain disekitar memekku, akupun menjerit “oohhhhh Abang Sam”.
Abang Sam mencium bibirku dengan penuh nafsu sambil berkata “Sayang… abang ingin menjilatmu!” Tangan Abang Sam terus membuka kedua-dua kaki ku lalu diletakkan deatas bahunya . Abang Sam  menjilati memekku yang basah itu sambil sesekali lidahnya menyentil biji kelentitku.

















 Aku bagai terbang keawan karena nikmatnya memekku yang dijilati untuk pertama kalinya dalam hidupku. Setiap kali Abang Sam menyentil biji kelentitku setiap kali itu pula aku menjerit keenakan. Lantai pondok ku rasakan basah kuyup oleh air yang meleleh keluar dari memekku. Abang Sam tidak henti-hentinya menjilati kelentitku sambil sesekali memasukkan lidahnya kedalam memekku yang indah ini.
 “Sayang, enak ga?” tanya Abang Sam sambil lidahnya bermain disekitar memekku.
 Aku hanya mampu mendesah “ohhhhh”.

Tiba-tiba Abang Sam dan membuka baju dan celana jeansnya. Sambil menutup pintu pondok Abang Sam berbaring diatas ku. Aku dapat merasakan batang Abang Sam yang mengeras bagai batu itu menempel diperutku sambil kami berkuluman lidah.
Tangan Abang Sam meremas puting dadaku sambil sesekali turun ke memekku dan menyentil biji kelentit dan aku akan menjerit keenakan. Tanpa aku sadari aku  mendesah “Abang… lin sudah tak tahan ni” aku merasa hampir mencapai klimaks ketika itu. Abang Sam lalu mengangkangkan kakiku lebih lebar lagi dan mengarahkankan senjatanya kearah lubang pantatku.

Sambil memegangi batang nya yang keras bagai batu itu kebibir memekku lalu Abang Sam menggesek-gesekkannya kememekku. Aku sudah tak dapat menahan nafsuku lagi sambil menarik Abang Sam merapat ketubuhku, Abang Sam menekankan batangnya coba masuk kedalam memekku yang masih perawan saat itu.
Pada mulanya memang terasa sakit  namun nafsu sex yang sedang memuncak mengatasi segala rasa sakit waktu itu. Sedikit demi sedikit Abang Sam memasukkan batangnya walaupun aku sesekali menjerit kesakitan namun aku tahan karena nafsuku yang sedang membara.

Akhirnya seluruh batang kontol Abang Sam masuk juga kedalam memekku yang rapat saat itu.
Abang Sam menarik dan mendorong batangnya keluar masuk kedalam memekku dengan pelan sementara nafas kami saling memburu.
Dengan liar Abang Sam mengecup bibirku sambil tangannya meremas-remas buah dada ku. Batang Abang Sam yang panjang terasa amat keras sekali dan nikmatnya batang tersebut memasuki memekku membuatku merasakan nikmat yang tiada terkira.

Sesekali Abang Sam bertanya“nikmat ga sayang?”
 “sedapnya Bangggg” balasku sambil pinggulku mengayun mengimbangi batang kontol Abang Sam yang sedang keluar masuk di memekku. Makin lama makin cepat ayunan Abang Sam begitu juga dengan ayunan pinggulku sesekali dia menekan hingga kedalam sekali seperti hendak mencapai klimak.

Memekku makin basah hingga seluruh  tubuhku basah kuyup oleh air memekku. Abang Sam terus mengayun dengan cepat sambil berkata “sayanggg!!  abang mau keluar ini!” Disaat bersamaan akupun mencapai klimaks
 “Abanggggg…… oooohh nikmatnya bangggg!” Abang Sam mengeluarkan maninya didalam memekku. Setelah selesai melakukan itu kamipun memakai pakaian masing-masing,sebenarnya aku rasa penyesalan namun aku merasa puas juga.

Peristiwa itu tak akan kulupakan sepanjang hidupku untungnya aku tidak hamil. Kali kedua kami melakukannya lagi  sebulan berikutnya. Sejak itu Abang Sam selalu memakai kondom supaya aku tidak hamil. Kali terakhir kami melakukannya adalah sehari sebelum masa libur semesteranku habis.
Read more ...

Kisah di Asrama

Kisah ini terjadi ketika aku bersekolah di Kelang, saat itu aku sedang bersiap menghadapi ujian SPM. Aku tinggal di asrama, sejak aku tinggal di sini, banyak hal tentang sex yangg aku pelajari mulai dari cerita kawan-kawan, majalah dan buku bacaan.

Pernah suatu ketika kami mengadakan lomba onani di kamar mandi  siapa yang tahan paling lama dan keluar paling jauh dialah yang jadi pemenang.Kami semua memang sangat gila saat itu, setiap ada kesempatan kami akan pergi ke rumah seorang teman dan menonton blue filem.
Aku berada di semester 5 sehingga dipanggil senior, aku dihormati oleh para junior dan disukai oleh beberapa orang.

Aku adalah salah seorang pengawas di sekolah dan mudah bergaul, sejak semester 4 aku dekat dengan teman sekelasku Nani (nama manjanya). Dia adalah seorang gadis yang ceria yang baru saja pindah dari sekolah lain, dia juga tinggal di asrama.

Nani adalah antara gadis tercantik di dalam kelasku dan di asrama, aku bangga bisa menjadi pacarnya. Bermata lebar, berbibir halus dan kecil, kulitnya nan putih licin berbulu roma halus, rambutnya lurus sampai ke bahu dengan tubuh tinggi semampai. Sewaktu semester 4 dia duduk di sebelahku di barisan kedua dari belakang, Nani kurang pandai matematika sementara mata kuliah tersebut merupakan favoritku. Dia sering meminta bantuanku dan dari situlah kami mulai dekat.

Di kelas, aku sering mencuri pandang ke payudaranya yang selalu tersorot sebab Nani sering membiarkan kancing bajunya terbuka. Aku rasa Nani mengetahui aku sering memperhatikannya ketika mengajarinya matematika aku mencoba merapatkan diriku padanya supaya dapat merasakan kehangatan tubuhnya. Nani tidak menghalangi semua itu, dia bahkan semakin merapat padaku bahkan tangannya diletakkan diatas pahaku.

Waktu itu batangku menjadi keras, berakhirlah masa-masa menyenangkan di semester 4 kami mulai memasuki semester 5 yg mendebarkan (SPM). Aku dan Nani semakin dekat, kami selalu belajar bersama di perpustakaan dan di jam-jam kosong di sekolah. Pada pertengahan tahun aku dapat satu tempat belajar yang lebih pribadi. Ruang ketua  BEM yang terletak di ujung bangunan sekolah dan bersebelahan lapangan olahraga merupakan tempat yang kumaksud karena suasananya sunyi

Sebagai ajudan ketua  aku ditugaskan untuk menjaga ruangan itu dan memegang kuncinya, di situ kami mengulang materi, membuat latihan dan tugas-tugas sekolah bersama. Akhir-akhir ini Nani sudah mulai berani memberi ciuman ke pipiku setiap kali kami selesai belajar bersama, tahun ini aku kurangi  kebiasaan-kebiasaan burukku, pada saat liburan banyak warga asrama yang pulang sementara aku dan Nani seperti biasa kami mengulang materi kuliah disitu.

Disebabkan tak banyak orang di asrama, kami mulai belajar sejak jam 8.30 pagi setelah selesai sarapan. Di ruang pengawas terdapat meja ketua pengawas dan di depannya ada sofa panjang. Aku memang sudah lama memendam rasa pada Nani, tapi tak ada waktu yang tepat. Kali ini aku dapatkan kesempatan tersebut karena tak ada orang lain disitu kecuali kami. Jadi aku mulai dengan mengajak Nani duduk di sofa, aku mulai dengan menghafal rumus-rumus matematika dengan syarat kalau dia salah dia harus mencium pipiku sekali kalau dia salah sampai 5 kali dia harus mencium mulutku yang sebelumnya belum pernah kami lakukan hal ini.

Anehnya, Nani setuju dengan rencanaku ini, tentu saja aku beri dia soal-soal  yang aku tahu dia tak bisa menjawabnya. Sampai kali ke 5 dia salah memberi jawaban sehingga dia harus mencium bibirku tapi Nani malu melakukannya di suruhnya aku yang mencium bibirnya. Pelan-pelan aku dekatkan bibirku kebibirnya, Nanipun memejamkan matanya.

Dimulai dengan sentuhan bibir.hingga hisapan lidah, rasa nikmat yang sama-sama kami rasakan sukar untuk digambarkan. Waktu itu Nani seperti tidak mau melepaskan mulutku, tanganku mulai merayap ke payudaranya dan menyelinap masuk kedalam bajuya. Nani  tidak sadar dengan permainan tanganku, tanganku terus bergerak masuk ke dalam celananya begitu menyadari Nani memegang tanganku  melarang aku berbuat lebih jauh. Aku terus menghisap lidahnya dan bermain-main sekitar tengkuknya.

Ketika itu tangan Nani  masih memegang kepalaku dan tangan aku menyelinap masuk hingga menyentuh memeknya...wah dah basah...batangku semakin keras, dengan setengah berbisik Nani kata
"Jangan..Min, aku ga mau sampai ke situ...I ga siap melakukannya...I masih perawan Min".
Namun jari ku terus bergerak bermain-main secara pelan-palan seperti dalam film yang kutonton. Ternyata hal itu mampu menaklukkan Nani... dia seperti mau mengeluarkan sesuatu...sesekali badannya menjadi keras dan selakangannya mengepit kuat jari ku (hari itu baru aku tahu dia climax).

Batangku sudah tak tertahan kerasnya ingin segera bersarang ke lubang lembab milik Nani, aku lepas celana dalam Nani. akupun berdiri dan melepaskan celanaku..Nani sempat melirik kearah batangku yang sudah mengeras itu yang mungkin saja ini pertama kalinya  ia melihatnya... aku berlari kepintu sebentar memastikan pintu telah dikunci...aku angkat kain Nani keatas dan mengarahkan batangku ke memeknya yang hangat dan basah itu. Aku ragu karena lubangnya terlampau sempit nyaris tak kelihatan (tak seperti di film).

Namun jariku telah mengetahui dimana letaknya tadi...aku tak punya banyak waktu... sebelum nani menolak lagi. Nani dalam keadaan duduk dan aku berlutut. tangan Nani memegang batangku bermaksud menghalangi aku untuk meneruskannya... aku lalu memeluk dan menghisap payudaranya Nanipun menggeliat. Aku ambil kesempatan ini untuk  menghujamkan batangku aku hanya bisa memasukkan kepalanya saja .karena Nani mengaduh kesakitan

Aku lalu menciumi keseluruhan leher,dada dan mulutnya ketika Nani terbuai aku hentakkan dengan kuat dan "Arggggg...ahhhhh" Nani menahan sakit dan kedua tangannya mencengkeram belakang badanku.
Sempit oh sangat sempit aku terus mengayun perlahan-lahan, pertamakali aku selesai setelah 10 ayunan (kalau ngentot sampai 40 menit)... mungkin karena terlampau bernafsu atau terlampau sempitnya lubang nani.

Nani menangis.. namun aku memang pandai membujuknya sampai petang kami di ruangan itu 4 kali aku mengulang pelajaran "biologi" dengan Nani pada saat melakukan yang ketiga aku tahan lebih lama dan Nani mulai merasa nikmatnya berhubungan. Semenjak itu aku dan Nani jadi ketagihan  kami sentiasa mencari kesempatan diruang pengawas hingga enam bulan kemudian kami tertangkap basah oleh dosen pembimbing dan dikeluarkan dari kampus. Aku mendapat pangkat satu dan Nani pangkat 2. Untuk menutup malu orang tua Nani mengawinkannya dengan saudara terdekatnya. Dan semenjak itu aku tak pernah jumpa Nani
Read more ...

Erna Janda Gatel

Hi.. Aku mau ceritakan kisah yang terjadi di hari minggu tanggal 19 Maret 2001.

Waktu itu aku berada di Taman Melati, bermain sepak bola persahabatan. Waktu itu agak hujan dan lapangan becek dan kotor. Dan kebetulan waktu itu ada  dua tiga orang cewek duduk di bangku aku waktu itu tengah memakai sepatu, akupun bertanya (pada awalnya tak ada niat mau menggoda )

"Mau lihat abang main bola ya?"
Cewek itu menjawab...

"Enggak lah aku bosan berada di rumah!"

Hmm cewek itu penampilannya biasa saja.. tapi seksi juga bila diperhatikan hal  itu yang meruntuhkan jiwaku. Aku bermain bola seperti biasa hanya  sesekali aku pamer keahlian didepan cewek itu. Tapi dia tidak memperhatikannya
Singkat cerita selesailah permainan ini, timku menang besar dan akulah pahlawannya karena aku seorang strikerdengan skor. 4- 0 aku mencetak 3 gol bangga sekali aku, apalalgi aku melakukannya didepan cewek  tersebut. Aku pun dengan baju kotor melekat di badan mendekati cewek tersebut dan dengan senyum menyeringai aku pun menyapanya "Tinggal dimana?" 

Di pun menjawab "Di belakang sini bang, tinggal sendirian"

Dalam hati aku seorang perawan tinggal sendiri ..nasibku baik sekali tapi bisa buat sup ga ya rasanya nikmat menjilatinya hehehe.. batangku mulai mengeras melihat penampilannya yang seksi 


"Basah dan kotor bajunya apa ga mau dicuci?" tanyanya

" Mencuci dimana? Emang ada tempat cuci di sekitar sini?" tanyaku

"Disini tak ada.. tapi kalau mau mencuci  dirumahkupun boleh..." katanya

Terkejut aku mendengarnya... akupun terdiam sekejap dan berikir tapi tak apa lah aku cuma mau mencuci baju bukannya akan berbuat macan-macam hehehe.. niat untuk menggodanya sudah tak ada lagi... tapi kalau rezeki takkan kutolak... rugi laaaa.... Aku pun mengikutinya ke  rumah.... Masuk ke dalam rumah.. alamak.. rumahnya bersih dan cantik.. segan aku masuk kerumahnya dalam keadaan kotor begini. Rumahnya merupakan apartment dengan 3 kamar dan 2 kamar mandi

"Masuk aja  bang  nyantai aja  tidak ada orang kok" katanya

Waktu itu hari sudah senja, sudah mulai gelap. Segan juga aku karena tak ada orang lain di rumah ini tapi tak enak pula aku pulang dalam keadaan kotor seperti ini. Dia siapkan handuk untukku aku sebuah handuk yang sangat besar, akupun masuk kekamar mandi tapi aku lupa menutup pintunya

Aku lepas semua pakaianku sehingga aku  bugil sejenak sampai aku menjangkau handuk untuk menutup bagian bawah tubuhku. Aku merasa ada bayangan orang yang tengah memperhatikanku saat aku melihat dicermin, aku merasa si Ema mengintipku... tapi aku merasa hanya perasaanku saja saat itu. Keluar dari kamar aku lihat dia tersenyum menyeringai, aku jadi bertanya dalam hati ada apa ini? tak apa lah.. aku terus masuk kamar mandi dan mandi dengan lama mungkin sekitar setengah jaman.

Keluar dari kamar mandi aku masuk ke kamar tadi, sebelum masuk aku melihatnya di ruang tamu hanya memakai handuk dengan berkemban...Alamak seksi habis.. benar-benar seksi... Tergoda aku dibuatnya... Aku ingin sekali menerkamnya... ingin bercinta dengannya.. tapi hatiku berkata sabar... masa orang menumpang hendak berbuat macam-macam

"Aik.. seksinya... mau mandi ya "

"Bukannya mau tapi sudah..."
 

Nafsuku mulai naik .

"Kenapa tak pakai baju atau ingin aku yang pakaikan baju degan menarik handukmu"

"Elee.. kalau kamu tarik handukku apa aku juga boleh menarik handukmu?"

Aku sudah mulai  merespon guyonan seronoknya...

"Mari sini bang kalau mau aku pakaiin baju"

"Kalau berani.. marilah sini bang" tantangnya
Aku pun mendekatinya dan menarik handuk yang dikenakannya... Dia pula menarik handuk yang kukenakan

"Kenapa abang sangat lambat meresponnya?"

"Ema sudah ga tahan?"

"Hmmm..."

Aku pun terus mengecup bibirnya dan diapun membalas... Kami sama-sama hanyut. Dia peluk aku... kami gesekkan kemaluan kami... nafsunya mulai naik..

"Ahh.. bang... "

Aku teruskan ciumanku ke seluruh tubuhnya. Sampai ke memeknya aku jilati pelan-pelan, bulunya sedikit yang menjadikanku semangat menjilati.

"Abaaaanngg... aaahhh" Dia  mulai mengerang...

Agak lama juga aku menjilatinya.. sampai dia merasa tak tahan dan ingin mengulum batangku. Kami pun berganti posisi 69. Sedap juga kulumannya di batangku.

"Aaahh... hisap yang kuat ..."

"Baanngg.. mainkan lidahnya bang.. Ema tak tahan nih"

"Ema mau ngentot bareng abang"

"Lebih cepat lebih bagus bang"

Aku pun bertukar posisi... kukangkangkan kakinya.. suakan batangku... yang tak kecil tak besar.. normal ukuran orang asia.. 6" kekadang 6-1/2 ".

"Baannggg" TUP... aku dorong masuk... lancar saja....

"Aik biasa begini ya?"

Dia tersenyum simpul..

"Saya ini janda bang.."

Aku tersenyum... aku ga peduli.. barangnya masih okay...  memang lancar tapi masih agak sempit .. nikmatnya tak terkira ...

"Abang... jangan keluar didalam yee.."

"Tak apa.. jangan khawatir ..tapi ada syaratnya.."

"Apa itu?"

"Abang mau keluar dimulut Ema.. Ema harus menelan semuanya"

"OK tak masalah"

Akupun meneruskan mendayuung....

"Aaahhh...!" Ema mengerang dengan keras dan menjerit sampai aku khawatir dia kesakitan. Kakinya mengapit pinggangku kuat-kuat seakan takmau lepas sehingga terpaksa  aku terus menyodoknya dalam-dalam. Dan aku merasa seperti menyentuh dinding rahimnya nikmatnya tiadaterkira saat itu...

Lama juga kita main..  sampai bertukar posisi... main selama 20 menit, saat itu kita sudah mengejang..seperti mau klimaks.. Ema berkata padaku..

"Baanngg.. aahh... tak tahan.. lebih cepat bang.."

Aku pun mau keluar..

"Abang mau keluar ni.. Ema siap ye" bergetar suaraku, Ema lalu membuka mulutnya lebar-lebar Aku sudah taktahan.

Aku terus tarik batangku... masuk ke mulutnya.. goncang dengan tangan... Ema ikut memegang dengan tangannya.. aku tak tahan dan.. cuuutt.. crruuttt... cruuttt...

"Aaahhhhhhh.. Aaarrgghhh!!!" segera aku memancutkan semua air maniku ke dalam mulutnya...Seperti gunung berapi..

Aku pun terkulai lemas... mulutnya masih mengulum batangku... menghisap dan menjilat.. aku rasa dia belum puas...

"Belum puas ya Em...?"

"Ema puas main.. tapi tak puas minum air mani abang..."

"Hm... sangat sedikit.."

"Tak laaa banyak.. tapi sedap kan.. "

"Kita santai sejenak... nanti kita main lagi mau ga?"

"Eeee Mestilaaaa mau..  abang yang terbaik.. Abang tidur sini malam ini okay"

"Tak masalah... tapi apa kata temanmu nanti"

"Alaa dia tak masalah.. kadang dia juga bawa lelaki lain, sering gonta-ganti lelaki."

"Hmm... Ema?"

"Alaa abang nih..."

Aku tak peduli dia bawa lelaki lain.. peduli setan..janda pun ga masalah yang penting dapat main gratis.. Kebetulan pula janda kaya... hmm sedap aku dapat makan...

Dia ini bisa gak sponsori aku... Kaya katakaaaan... tapi dia mau ga sponsori  aku

"Kalau macam itu.. malam ini sampai  esok pagi... Abang mau main dengan Ema.. non-stop... okay tak?"

"Hmm.. takan kutolak bang... " Kita tertawa bersama.. Ema ini kuat sex juga rupanya..

"Ema... kalau setiap malam mau tak?"

"Ema suka sekali kalau boleh selamanya bercinta dengan abang..."

Aku pun dengan bangganya menciumnya.. dan meneruskan ke ronde kedua... akupun memberanikan diri bertanya ...

"Ema..."

"Kenapa?"

"Hmm... ada apa.."

"Alaaa bang ini mau ngomong apa.."

"Nanti Ema tak suka... Ema marah.."

"Alaa.. janji Ema tak marah... bang ngomong aja"

"Kalau kawan Ema balik nanti... ajak dia main sekalian boleh gak?"

Ema terdiam dan menunduk...

"Sorry lah Ema..kalau tak boleh kita main berdua saja okay.."

"Ema tak marah bang... cuman berpikir.. apa abang kuat main 3 orang sekaligus.."

Aku tersenyum..

" Alaa coba lah dulu.. kalau tak kuat... kita berdua saja.."

Dia tersenyum dan menjawab...

"Kalau dia tak bawa lelaki lain bolehlah dia ikut.. tak taulah dia seperti apa.."

"Ajaklah cowok itu main sekalian... kita party sex.."

Ema terus mendekapku.. dan menciumku lalu mengulum batangku...

"Abaanngg... keluar dalam mulutku ya bang..."

"Arrgghh... pastilah itu..."

Kita teruskan permainan yang amat dahsyat... sampai yang paling dahsyat.
Read more ...

Tuesday, September 2, 2014

Aku dan Sam

Cerita ini berlaku kira-kira 8 tahun yang lalu ketika aku dikampung kakekku yang berada di selatan Semenanjung. Ketika itu aku sedang menghabiskan liburan semesteran dan pulang ke kampung kakekku setelah musim durian.
Sam adalah anak saudara tetangga kakekku. Umur Sam pada waktu itu kalau tak salah sekitar 23 tahun dan masih menganggur. Selama aku pulang berlibur aku sering melihat Abang Sam berada disekitar rumah kakekku. Biasanya dia menolong kakekku memotong semak-semak ataupun memungut dan mengangkut durian yang ada di dusun kakek.

Sesekali Abang Sam memperhatikanku dari jauh atau  menegurku bila kami bertemu. Orangnya tampan tinggi dan berbadan tegap. Kadang-kadang aku merasa seperti ‘jatuh cinta’  dengan Abang Sam ini maklum orangnya rupawan. Aku rasa semacam ada ‘crush’ (kata orang putih) pada Abang Sam ini. Begitu juga dengan Abang Sam.

Suatu hari, seperti biasa aku pergi kekebun durian kakek di pagi hari untuk mencari durian yang jatuh dari pohonnya dan meletakkannya didalam pondok durian. Kebetulan saat itu aku sendirian saja sebab kakek terpaksa pergi kepasar karena ada urusan lain dan disaat bersamaam Abang Sam pun berada dikebun pamannya yang tidak jauh dari kebun kakek

Kebetulan pula pamannya juga tidak ada ketika itu, sementara aku sedang asik beristirahat sambil duduk di dalam pondok tiba- tiba saja Abang Sam muncul di depan pintu. Aku yang sedang berbaring diatas lantai pondok ketika itu terkejut  lalu cepat-cepat bangun sambil membetulkan pakaianku.

 Abang Sam tersenyum saja dan menyapa aku “hai, capek sekali ya?”
 Aku pun menjawab “iya Bang, abang juga mau istirahat ”
Abang Sam terus saja memandangi tubuhku sambil matanya memerhatikan buah dada ku.
Aku punbertanya “kenapa bang ?” Malu juga aku dipandangi begitu oleh Abang Sam.
Perasaan takut dan berdebar-debar itu bermain dihati ku.
 “ohh… tak ada apa-apa” kata Abang Sam seolah-olah terasa malu. Tiba-tiba tangan Abang Sam meraba kaki kiri ku sambil mengusap lembut dan aku pun menarik kaki ku sebab merasa geli sambil tersenyum malu

“bang Sam…?” sapa ku. Aku dapat rasakan nafas Abang Sam ketika itu bagaikan kencang hebat.
 “maafkan Abang, lin” katanya sambil memegang tangan ku lagi. Aku cuma menundukkan muka
“Mari kita pulang Bang” sambil melepaskan pegangan tanganku dari Abang Sam.
“Tunggu dulu lin… ada yang mau Abang omongkan” katanya. Sebenarnya hatiku ingin sekali berdampingan dengan Abang Sam saat ini.
“Bicara apa Bang?” tanya ku. Abang Sam pun memegang tanganku lagi dan mendekatkan muka nya kearahku lalu mencium bibirku. Aku bagai terbuai dalam dan mimpi membiarkan saja Abang Sam menciumku.

Tangan Abang Sam mulai merayap-rayap kearah dadaku. Nafasku mulai kencang karena inilah pertama kalinya aku dicium oleh lelaki. Lidah Abang Sam bermain-main dengan lidahku sambil tangannya merayap-rayap dibelakang tubuhku mencari pengait bra yang kukenakan.
Dadaku mulai berdebar-debar dan Abang Sam mulai menjilati pipi dan leherku sambil sesekali dihisap dan digigitnya leherku dengan lembut. Aku menahan geli dengan tersenyum dan mengeliat bersamaan. Senang sekali aku diperlakukan Abang Sam seperti itu. Sesekali aku mendesah “oohhhhh”.

Abang Sam terus saja menjilati leherku hingga sampai kedadaku. Saat pengait braku sudah terlepas Abang Sam membaringkanku dilantai dan terus menjilat putingku yang sudah mengeras serta berwarna merah jambu. Aku seperti melayang diawang-awang  diperlakukan seperti itu. Nafsu ku kian memuncak saat Abang Sam terus menjilatiku hingga sampai kepusat ku.

Tangan ku memegang tangan Abang Sam erat-erat sambil nafasku berhembus dengan kencang. Abang Sam menarik celana panjangku kebawah sambil mengecup bibirku lagi. Akupun mendesah “aahh”.
Tiba-tiba tangan Abang Sam menarik celana dalam ku pula. Pada mulanya aku coba menghalangi sambil memegangi tangan Abang Sam namun Abang Sam terus mencium bibirku sementara tangan satunya meremas-remas buah dadaku, hal ini menjadikanku pasrah.













 Tanpa kusadari tahu-tahu Abang Sam sudah  melepaskan celana dalam ku lalu tangannya turun kebawah memegang memekku yang sudah membengkak dan basah itu. Belum sempat aku  menghalangi tangan Abang Sam sudah mengusap-usap memekku yang menimbulkan nikmat tiada terkira sambil jarinya bermain disekitar memekku, akupun menjerit “oohhhhh Abang Sam”.
Abang Sam mencium bibirku dengan penuh nafsu sambil berkata “Sayang… abang ingin menjilatmu!” Tangan Abang Sam terus membuka kedua-dua kaki ku lalu diletakkan deatas bahunya . Abang Sam  menjilati memekku yang basah itu sambil sesekali lidahnya menyentil biji kelentitku.

















 Aku bagai terbang keawan karena nikmatnya memekku yang dijilati untuk pertama kalinya dalam hidupku. Setiap kali Abang Sam menyentil biji kelentitku setiap kali itu pula aku menjerit keenakan. Lantai pondok ku rasakan basah kuyup oleh air yang meleleh keluar dari memekku. Abang Sam tidak henti-hentinya menjilati kelentitku sambil sesekali memasukkan lidahnya kedalam memekku yang indah ini.
 “Sayang, enak ga?” tanya Abang Sam sambil lidahnya bermain disekitar memekku.
 Aku hanya mampu mendesah “ohhhhh”.

Tiba-tiba Abang Sam dan membuka baju dan celana jeansnya. Sambil menutup pintu pondok Abang Sam berbaring diatas ku. Aku dapat merasakan batang Abang Sam yang mengeras bagai batu itu menempel diperutku sambil kami berkuluman lidah.
Tangan Abang Sam meremas puting dadaku sambil sesekali turun ke memekku dan menyentil biji kelentit dan aku akan menjerit keenakan. Tanpa aku sadari aku  mendesah “Abang… lin sudah tak tahan ni” aku merasa hampir mencapai klimaks ketika itu. Abang Sam lalu mengangkangkan kakiku lebih lebar lagi dan mengarahkankan senjatanya kearah lubang pantatku.

Sambil memegangi batang nya yang keras bagai batu itu kebibir memekku lalu Abang Sam menggesek-gesekkannya kememekku. Aku sudah tak dapat menahan nafsuku lagi sambil menarik Abang Sam merapat ketubuhku, Abang Sam menekankan batangnya coba masuk kedalam memekku yang masih perawan saat itu.
Pada mulanya memang terasa sakit  namun nafsu sex yang sedang memuncak mengatasi segala rasa sakit waktu itu. Sedikit demi sedikit Abang Sam memasukkan batangnya walaupun aku sesekali menjerit kesakitan namun aku tahan karena nafsuku yang sedang membara.

Akhirnya seluruh batang kontol Abang Sam masuk juga kedalam memekku yang rapat saat itu.
Abang Sam menarik dan mendorong batangnya keluar masuk kedalam memekku dengan pelan sementara nafas kami saling memburu.
Dengan liar Abang Sam mengecup bibirku sambil tangannya meremas-remas buah dada ku. Batang Abang Sam yang panjang terasa amat keras sekali dan nikmatnya batang tersebut memasuki memekku membuatku merasakan nikmat yang tiada terkira.

Sesekali Abang Sam bertanya“nikmat ga sayang?”
 “sedapnya Bangggg” balasku sambil pinggulku mengayun mengimbangi batang kontol Abang Sam yang sedang keluar masuk di memekku. Makin lama makin cepat ayunan Abang Sam begitu juga dengan ayunan pinggulku sesekali dia menekan hingga kedalam sekali seperti hendak mencapai klimak.

Memekku makin basah hingga seluruh  tubuhku basah kuyup oleh air memekku. Abang Sam terus mengayun dengan cepat sambil berkata “sayanggg!!  abang mau keluar ini!” Disaat bersamaan akupun mencapai klimaks
 “Abanggggg…… oooohh nikmatnya bangggg!” Abang Sam mengeluarkan maninya didalam memekku. Setelah selesai melakukan itu kamipun memakai pakaian masing-masing,sebenarnya aku rasa penyesalan namun aku merasa puas juga.

Peristiwa itu tak akan kulupakan sepanjang hidupku untungnya aku tidak hamil. Kali kedua kami melakukannya lagi  sebulan berikutnya. Sejak itu Abang Sam selalu memakai kondom supaya aku tidak hamil. Kali terakhir kami melakukannya adalah sehari sebelum masa libur semesteranku habis.

Kisah di Asrama

Kisah ini terjadi ketika aku bersekolah di Kelang, saat itu aku sedang bersiap menghadapi ujian SPM. Aku tinggal di asrama, sejak aku tinggal di sini, banyak hal tentang sex yangg aku pelajari mulai dari cerita kawan-kawan, majalah dan buku bacaan.

Pernah suatu ketika kami mengadakan lomba onani di kamar mandi  siapa yang tahan paling lama dan keluar paling jauh dialah yang jadi pemenang.Kami semua memang sangat gila saat itu, setiap ada kesempatan kami akan pergi ke rumah seorang teman dan menonton blue filem.
Aku berada di semester 5 sehingga dipanggil senior, aku dihormati oleh para junior dan disukai oleh beberapa orang.

Aku adalah salah seorang pengawas di sekolah dan mudah bergaul, sejak semester 4 aku dekat dengan teman sekelasku Nani (nama manjanya). Dia adalah seorang gadis yang ceria yang baru saja pindah dari sekolah lain, dia juga tinggal di asrama.

Nani adalah antara gadis tercantik di dalam kelasku dan di asrama, aku bangga bisa menjadi pacarnya. Bermata lebar, berbibir halus dan kecil, kulitnya nan putih licin berbulu roma halus, rambutnya lurus sampai ke bahu dengan tubuh tinggi semampai. Sewaktu semester 4 dia duduk di sebelahku di barisan kedua dari belakang, Nani kurang pandai matematika sementara mata kuliah tersebut merupakan favoritku. Dia sering meminta bantuanku dan dari situlah kami mulai dekat.

Di kelas, aku sering mencuri pandang ke payudaranya yang selalu tersorot sebab Nani sering membiarkan kancing bajunya terbuka. Aku rasa Nani mengetahui aku sering memperhatikannya ketika mengajarinya matematika aku mencoba merapatkan diriku padanya supaya dapat merasakan kehangatan tubuhnya. Nani tidak menghalangi semua itu, dia bahkan semakin merapat padaku bahkan tangannya diletakkan diatas pahaku.

Waktu itu batangku menjadi keras, berakhirlah masa-masa menyenangkan di semester 4 kami mulai memasuki semester 5 yg mendebarkan (SPM). Aku dan Nani semakin dekat, kami selalu belajar bersama di perpustakaan dan di jam-jam kosong di sekolah. Pada pertengahan tahun aku dapat satu tempat belajar yang lebih pribadi. Ruang ketua  BEM yang terletak di ujung bangunan sekolah dan bersebelahan lapangan olahraga merupakan tempat yang kumaksud karena suasananya sunyi

Sebagai ajudan ketua  aku ditugaskan untuk menjaga ruangan itu dan memegang kuncinya, di situ kami mengulang materi, membuat latihan dan tugas-tugas sekolah bersama. Akhir-akhir ini Nani sudah mulai berani memberi ciuman ke pipiku setiap kali kami selesai belajar bersama, tahun ini aku kurangi  kebiasaan-kebiasaan burukku, pada saat liburan banyak warga asrama yang pulang sementara aku dan Nani seperti biasa kami mengulang materi kuliah disitu.

Disebabkan tak banyak orang di asrama, kami mulai belajar sejak jam 8.30 pagi setelah selesai sarapan. Di ruang pengawas terdapat meja ketua pengawas dan di depannya ada sofa panjang. Aku memang sudah lama memendam rasa pada Nani, tapi tak ada waktu yang tepat. Kali ini aku dapatkan kesempatan tersebut karena tak ada orang lain disitu kecuali kami. Jadi aku mulai dengan mengajak Nani duduk di sofa, aku mulai dengan menghafal rumus-rumus matematika dengan syarat kalau dia salah dia harus mencium pipiku sekali kalau dia salah sampai 5 kali dia harus mencium mulutku yang sebelumnya belum pernah kami lakukan hal ini.

Anehnya, Nani setuju dengan rencanaku ini, tentu saja aku beri dia soal-soal  yang aku tahu dia tak bisa menjawabnya. Sampai kali ke 5 dia salah memberi jawaban sehingga dia harus mencium bibirku tapi Nani malu melakukannya di suruhnya aku yang mencium bibirnya. Pelan-pelan aku dekatkan bibirku kebibirnya, Nanipun memejamkan matanya.

Dimulai dengan sentuhan bibir.hingga hisapan lidah, rasa nikmat yang sama-sama kami rasakan sukar untuk digambarkan. Waktu itu Nani seperti tidak mau melepaskan mulutku, tanganku mulai merayap ke payudaranya dan menyelinap masuk kedalam bajuya. Nani  tidak sadar dengan permainan tanganku, tanganku terus bergerak masuk ke dalam celananya begitu menyadari Nani memegang tanganku  melarang aku berbuat lebih jauh. Aku terus menghisap lidahnya dan bermain-main sekitar tengkuknya.

Ketika itu tangan Nani  masih memegang kepalaku dan tangan aku menyelinap masuk hingga menyentuh memeknya...wah dah basah...batangku semakin keras, dengan setengah berbisik Nani kata
"Jangan..Min, aku ga mau sampai ke situ...I ga siap melakukannya...I masih perawan Min".
Namun jari ku terus bergerak bermain-main secara pelan-palan seperti dalam film yang kutonton. Ternyata hal itu mampu menaklukkan Nani... dia seperti mau mengeluarkan sesuatu...sesekali badannya menjadi keras dan selakangannya mengepit kuat jari ku (hari itu baru aku tahu dia climax).

Batangku sudah tak tertahan kerasnya ingin segera bersarang ke lubang lembab milik Nani, aku lepas celana dalam Nani. akupun berdiri dan melepaskan celanaku..Nani sempat melirik kearah batangku yang sudah mengeras itu yang mungkin saja ini pertama kalinya  ia melihatnya... aku berlari kepintu sebentar memastikan pintu telah dikunci...aku angkat kain Nani keatas dan mengarahkan batangku ke memeknya yang hangat dan basah itu. Aku ragu karena lubangnya terlampau sempit nyaris tak kelihatan (tak seperti di film).

Namun jariku telah mengetahui dimana letaknya tadi...aku tak punya banyak waktu... sebelum nani menolak lagi. Nani dalam keadaan duduk dan aku berlutut. tangan Nani memegang batangku bermaksud menghalangi aku untuk meneruskannya... aku lalu memeluk dan menghisap payudaranya Nanipun menggeliat. Aku ambil kesempatan ini untuk  menghujamkan batangku aku hanya bisa memasukkan kepalanya saja .karena Nani mengaduh kesakitan

Aku lalu menciumi keseluruhan leher,dada dan mulutnya ketika Nani terbuai aku hentakkan dengan kuat dan "Arggggg...ahhhhh" Nani menahan sakit dan kedua tangannya mencengkeram belakang badanku.
Sempit oh sangat sempit aku terus mengayun perlahan-lahan, pertamakali aku selesai setelah 10 ayunan (kalau ngentot sampai 40 menit)... mungkin karena terlampau bernafsu atau terlampau sempitnya lubang nani.

Nani menangis.. namun aku memang pandai membujuknya sampai petang kami di ruangan itu 4 kali aku mengulang pelajaran "biologi" dengan Nani pada saat melakukan yang ketiga aku tahan lebih lama dan Nani mulai merasa nikmatnya berhubungan. Semenjak itu aku dan Nani jadi ketagihan  kami sentiasa mencari kesempatan diruang pengawas hingga enam bulan kemudian kami tertangkap basah oleh dosen pembimbing dan dikeluarkan dari kampus. Aku mendapat pangkat satu dan Nani pangkat 2. Untuk menutup malu orang tua Nani mengawinkannya dengan saudara terdekatnya. Dan semenjak itu aku tak pernah jumpa Nani

Erna Janda Gatel

Hi.. Aku mau ceritakan kisah yang terjadi di hari minggu tanggal 19 Maret 2001.

Waktu itu aku berada di Taman Melati, bermain sepak bola persahabatan. Waktu itu agak hujan dan lapangan becek dan kotor. Dan kebetulan waktu itu ada  dua tiga orang cewek duduk di bangku aku waktu itu tengah memakai sepatu, akupun bertanya (pada awalnya tak ada niat mau menggoda )

"Mau lihat abang main bola ya?"
Cewek itu menjawab...

"Enggak lah aku bosan berada di rumah!"

Hmm cewek itu penampilannya biasa saja.. tapi seksi juga bila diperhatikan hal  itu yang meruntuhkan jiwaku. Aku bermain bola seperti biasa hanya  sesekali aku pamer keahlian didepan cewek itu. Tapi dia tidak memperhatikannya
Singkat cerita selesailah permainan ini, timku menang besar dan akulah pahlawannya karena aku seorang strikerdengan skor. 4- 0 aku mencetak 3 gol bangga sekali aku, apalalgi aku melakukannya didepan cewek  tersebut. Aku pun dengan baju kotor melekat di badan mendekati cewek tersebut dan dengan senyum menyeringai aku pun menyapanya "Tinggal dimana?" 

Di pun menjawab "Di belakang sini bang, tinggal sendirian"

Dalam hati aku seorang perawan tinggal sendiri ..nasibku baik sekali tapi bisa buat sup ga ya rasanya nikmat menjilatinya hehehe.. batangku mulai mengeras melihat penampilannya yang seksi 


"Basah dan kotor bajunya apa ga mau dicuci?" tanyanya

" Mencuci dimana? Emang ada tempat cuci di sekitar sini?" tanyaku

"Disini tak ada.. tapi kalau mau mencuci  dirumahkupun boleh..." katanya

Terkejut aku mendengarnya... akupun terdiam sekejap dan berikir tapi tak apa lah aku cuma mau mencuci baju bukannya akan berbuat macan-macam hehehe.. niat untuk menggodanya sudah tak ada lagi... tapi kalau rezeki takkan kutolak... rugi laaaa.... Aku pun mengikutinya ke  rumah.... Masuk ke dalam rumah.. alamak.. rumahnya bersih dan cantik.. segan aku masuk kerumahnya dalam keadaan kotor begini. Rumahnya merupakan apartment dengan 3 kamar dan 2 kamar mandi

"Masuk aja  bang  nyantai aja  tidak ada orang kok" katanya

Waktu itu hari sudah senja, sudah mulai gelap. Segan juga aku karena tak ada orang lain di rumah ini tapi tak enak pula aku pulang dalam keadaan kotor seperti ini. Dia siapkan handuk untukku aku sebuah handuk yang sangat besar, akupun masuk kekamar mandi tapi aku lupa menutup pintunya

Aku lepas semua pakaianku sehingga aku  bugil sejenak sampai aku menjangkau handuk untuk menutup bagian bawah tubuhku. Aku merasa ada bayangan orang yang tengah memperhatikanku saat aku melihat dicermin, aku merasa si Ema mengintipku... tapi aku merasa hanya perasaanku saja saat itu. Keluar dari kamar aku lihat dia tersenyum menyeringai, aku jadi bertanya dalam hati ada apa ini? tak apa lah.. aku terus masuk kamar mandi dan mandi dengan lama mungkin sekitar setengah jaman.

Keluar dari kamar mandi aku masuk ke kamar tadi, sebelum masuk aku melihatnya di ruang tamu hanya memakai handuk dengan berkemban...Alamak seksi habis.. benar-benar seksi... Tergoda aku dibuatnya... Aku ingin sekali menerkamnya... ingin bercinta dengannya.. tapi hatiku berkata sabar... masa orang menumpang hendak berbuat macam-macam

"Aik.. seksinya... mau mandi ya "

"Bukannya mau tapi sudah..."
 

Nafsuku mulai naik .

"Kenapa tak pakai baju atau ingin aku yang pakaikan baju degan menarik handukmu"

"Elee.. kalau kamu tarik handukku apa aku juga boleh menarik handukmu?"

Aku sudah mulai  merespon guyonan seronoknya...

"Mari sini bang kalau mau aku pakaiin baju"

"Kalau berani.. marilah sini bang" tantangnya
Aku pun mendekatinya dan menarik handuk yang dikenakannya... Dia pula menarik handuk yang kukenakan

"Kenapa abang sangat lambat meresponnya?"

"Ema sudah ga tahan?"

"Hmmm..."

Aku pun terus mengecup bibirnya dan diapun membalas... Kami sama-sama hanyut. Dia peluk aku... kami gesekkan kemaluan kami... nafsunya mulai naik..

"Ahh.. bang... "

Aku teruskan ciumanku ke seluruh tubuhnya. Sampai ke memeknya aku jilati pelan-pelan, bulunya sedikit yang menjadikanku semangat menjilati.

"Abaaaanngg... aaahhh" Dia  mulai mengerang...

Agak lama juga aku menjilatinya.. sampai dia merasa tak tahan dan ingin mengulum batangku. Kami pun berganti posisi 69. Sedap juga kulumannya di batangku.

"Aaahh... hisap yang kuat ..."

"Baanngg.. mainkan lidahnya bang.. Ema tak tahan nih"

"Ema mau ngentot bareng abang"

"Lebih cepat lebih bagus bang"

Aku pun bertukar posisi... kukangkangkan kakinya.. suakan batangku... yang tak kecil tak besar.. normal ukuran orang asia.. 6" kekadang 6-1/2 ".

"Baannggg" TUP... aku dorong masuk... lancar saja....

"Aik biasa begini ya?"

Dia tersenyum simpul..

"Saya ini janda bang.."

Aku tersenyum... aku ga peduli.. barangnya masih okay...  memang lancar tapi masih agak sempit .. nikmatnya tak terkira ...

"Abang... jangan keluar didalam yee.."

"Tak apa.. jangan khawatir ..tapi ada syaratnya.."

"Apa itu?"

"Abang mau keluar dimulut Ema.. Ema harus menelan semuanya"

"OK tak masalah"

Akupun meneruskan mendayuung....

"Aaahhh...!" Ema mengerang dengan keras dan menjerit sampai aku khawatir dia kesakitan. Kakinya mengapit pinggangku kuat-kuat seakan takmau lepas sehingga terpaksa  aku terus menyodoknya dalam-dalam. Dan aku merasa seperti menyentuh dinding rahimnya nikmatnya tiadaterkira saat itu...

Lama juga kita main..  sampai bertukar posisi... main selama 20 menit, saat itu kita sudah mengejang..seperti mau klimaks.. Ema berkata padaku..

"Baanngg.. aahh... tak tahan.. lebih cepat bang.."

Aku pun mau keluar..

"Abang mau keluar ni.. Ema siap ye" bergetar suaraku, Ema lalu membuka mulutnya lebar-lebar Aku sudah taktahan.

Aku terus tarik batangku... masuk ke mulutnya.. goncang dengan tangan... Ema ikut memegang dengan tangannya.. aku tak tahan dan.. cuuutt.. crruuttt... cruuttt...

"Aaahhhhhhh.. Aaarrgghhh!!!" segera aku memancutkan semua air maniku ke dalam mulutnya...Seperti gunung berapi..

Aku pun terkulai lemas... mulutnya masih mengulum batangku... menghisap dan menjilat.. aku rasa dia belum puas...

"Belum puas ya Em...?"

"Ema puas main.. tapi tak puas minum air mani abang..."

"Hm... sangat sedikit.."

"Tak laaa banyak.. tapi sedap kan.. "

"Kita santai sejenak... nanti kita main lagi mau ga?"

"Eeee Mestilaaaa mau..  abang yang terbaik.. Abang tidur sini malam ini okay"

"Tak masalah... tapi apa kata temanmu nanti"

"Alaa dia tak masalah.. kadang dia juga bawa lelaki lain, sering gonta-ganti lelaki."

"Hmm... Ema?"

"Alaa abang nih..."

Aku tak peduli dia bawa lelaki lain.. peduli setan..janda pun ga masalah yang penting dapat main gratis.. Kebetulan pula janda kaya... hmm sedap aku dapat makan...

Dia ini bisa gak sponsori aku... Kaya katakaaaan... tapi dia mau ga sponsori  aku

"Kalau macam itu.. malam ini sampai  esok pagi... Abang mau main dengan Ema.. non-stop... okay tak?"

"Hmm.. takan kutolak bang... " Kita tertawa bersama.. Ema ini kuat sex juga rupanya..

"Ema... kalau setiap malam mau tak?"

"Ema suka sekali kalau boleh selamanya bercinta dengan abang..."

Aku pun dengan bangganya menciumnya.. dan meneruskan ke ronde kedua... akupun memberanikan diri bertanya ...

"Ema..."

"Kenapa?"

"Hmm... ada apa.."

"Alaaa bang ini mau ngomong apa.."

"Nanti Ema tak suka... Ema marah.."

"Alaa.. janji Ema tak marah... bang ngomong aja"

"Kalau kawan Ema balik nanti... ajak dia main sekalian boleh gak?"

Ema terdiam dan menunduk...

"Sorry lah Ema..kalau tak boleh kita main berdua saja okay.."

"Ema tak marah bang... cuman berpikir.. apa abang kuat main 3 orang sekaligus.."

Aku tersenyum..

" Alaa coba lah dulu.. kalau tak kuat... kita berdua saja.."

Dia tersenyum dan menjawab...

"Kalau dia tak bawa lelaki lain bolehlah dia ikut.. tak taulah dia seperti apa.."

"Ajaklah cowok itu main sekalian... kita party sex.."

Ema terus mendekapku.. dan menciumku lalu mengulum batangku...

"Abaanngg... keluar dalam mulutku ya bang..."

"Arrgghh... pastilah itu..."

Kita teruskan permainan yang amat dahsyat... sampai yang paling dahsyat.
Designed By